Isra' Mi'raj dan Cerita Sejarahnya lengkap

 

Apa Itu Isra' Mi'raj? Berikut Keutamaannya Menurut Ceramah Ustadz Abdul  Somad - Surya

 https://www.pojokkampung.org


Isra Mikraj adalah dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.isra mikraj juga merupakan peristiwa besar bagi Rasulullah Muhammad SAW. Kala itu, dalam waktu kurang dari satu malam, Rasulullah SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan menuju Sidratul Muntaha.Bagi kaum muslimin,peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan agung,perjalanan penting Nabi Muhammad menuju langit ketujuh untuk menerima perintah shalat langsung dari Allah SWT. Isra Miraj atau perjalanan Nabi Muhammad SAW menembus langit 7 tersebut terjadi pada suatu malam,yaitu tanggal 27 Rajab.Di sisi lain, sebenarnya Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun, karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan, maka disebutlah isra mikraj.

Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram yang terletak di Mekah al mukaromah menuju Masjidil Aqsa yang terletak di Jerusalem palestina. Sementara, Miraj adalah perjalanan Nabi muhammmad SAW dari bumi menuju Sidratul Muntaha,yaitu langit ke tujuh yang merupakan tempat tertinggi.

Jadi, dua perjalanan yang dilakukan nabi Muhammad SAW tersebut hanya ditempuh dalam waktu satu semalam.Dalam beberapa hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, suatu hari, ketika Nabi Muhammad SAW bersama sahabat tengah menunaikan salat di Masjid di Madinah, turunlah QS. Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan umat Islam agar memalingkan wajah (berkiblat) ke Masjid Al-Haram.yang artinya:

"Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjid Al-Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjid Al-Haram itu adalah benar dari tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."

Kendati demikian, dengan adanya perubahan kiblat ini, Islam tidak lantas 'meminggirkan' kedudukan Masjid Al-Aqsha. Al-Quran telah menempatkan Masjid Al-Aqsha dalam kemuliaan. Terlebih saat peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.seperti dalam firman alloh SWT dalam QS Al Isra’ ayat 1 yang artinya:

"Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat."- (QS. Al-Isra: 1)

Saat perjalanan bertemu Sang Pencipta,bertemu dengan alloh SWT secara langsung, Nabi Muhammad SAW tidak hanya ditemani malaikat Jibril. Rasullulah diceritakan mengendarai Buraaq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap.

Dikisahkan pula Buraaq, adalah sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap mata untuk melewati tujuh langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatannya.

Dalam hadis tersebut dikisahkan, di langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam AS.Saat bertemu Nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanan. Nabi Adam membalas dengan membekali Rasulullah lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapi.

Kemudian di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Isa dan Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya itu.Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Yahya juga mendoakan kebaikan kepada Rasullulah.

 Kemudian Nabi Muhammad bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.Lalu di langit ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi.dan  Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad SAW.

Kemudian di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa kebaikan kepada nabi terakhir itu. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit ketiga, Rasulullah melanjutkan perjalanan dan sampai di langit keempat. Pada tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris.

Nabi Idris merupakan manusia pertama yang mengenal tulisan dan nabi yang berdakwah kepada Bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.

Selanjutnya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Harun, yaitu nabi yang mendampingi Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun, orang yang menyebut dirinya Tuhan, dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT.

Harun dikenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.

Pada langit keenam, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu Nabi Musa, yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntun mereka menuju kebenaran Illahi.

Selama bertemu dengan Muhammad, Nabi Musa menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Dan Sebelum Nabi Muhammad pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.Perjalanan terakhir, Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh bertemu dengan sahabat Allah SWT, adalah bapaknya para nabi, yakni nabi Ibrahim AS. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Mamuur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Yang Setiap harinya, tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk keluar masuk di tempat tersebut.

Kemudian, Nabi Ibrahim mengajak Muhammad pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah langsung dari alloh SWT yaitu shalat wajib 5 waktu. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh.Masih dalam hadtis yang sama, Nabi Muhammad SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.Namun, ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha.

Pada kepecayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan sebagai pohon kehidupan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dan bertemu dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib shalat lima waktu dalam sehari.

Di hadapan Allah SWT, Rasulullah mendapat perintah shalat dengan mewajibkan salat 50 waktu kepadanya dan umat-Nya. Setelah menerima perintah tersebut, Rasulullah kembali ke bawah dan bertemu dengan Nabi Musa.Nabi Musa menyarankan kepada Nabi Muhammad untuk meminta keringanan kepada Allah SWT. Setelah tiga kali menghadap Allah SWT, Nabi Muhammad akhirnya diberi keringanan oleh Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu saja.

begitulah Kisah lengkap nan sederhana dari peristiwa besar nan agung dari sejarah Isra' mikraj yang di alami oleh Rosulullah SAW yang sudah melakukan perjalanan dari mekah menuju yerusalem palestina dan melakukan perjalanan dari bumi menuju ke langit ketujuh atau sidratul muntaha (Isra Miraj).

Post a Comment

0 Comments