![]() |
Isra Mikraj adalah dua
bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah
satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau
mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.isra mikraj
juga merupakan peristiwa besar bagi Rasulullah Muhammad SAW.
Kala itu, dalam waktu kurang dari satu malam, Rasulullah SAW melakukan perjalanan
dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan menuju Sidratul Muntaha.Bagi kaum
muslimin,peristiwa Isra Miraj merupakan perjalanan agung,perjalanan penting
Nabi Muhammad menuju langit ketujuh untuk menerima perintah shalat langsung dari
Allah SWT. Isra Miraj atau perjalanan Nabi Muhammad SAW menembus langit 7
tersebut terjadi pada suatu malam,yaitu tanggal 27 Rajab.Di sisi lain,
sebenarnya Isra dan Miraj merupakan dua peristiwa berbeda. Namun, karena dua
peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan, maka disebutlah isra mikraj.
Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram yang
terletak di Mekah al mukaromah menuju Masjidil Aqsa yang terletak di Jerusalem
palestina. Sementara, Miraj adalah perjalanan Nabi muhammmad SAW dari bumi
menuju Sidratul Muntaha,yaitu langit ke tujuh yang merupakan tempat tertinggi.
Jadi, dua perjalanan yang dilakukan nabi Muhammad SAW tersebut
hanya ditempuh dalam waktu satu semalam.Dalam beberapa hadits yang diriwayatkan
Imam Bukhari dan Muslim, suatu hari, ketika Nabi Muhammad SAW bersama sahabat
tengah menunaikan salat di Masjid di Madinah, turunlah QS. Al-Baqarah ayat 144
yang memerintahkan umat Islam agar memalingkan wajah (berkiblat) ke Masjid
Al-Haram.yang artinya:
"Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit,
maka sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah
mukamu ke arah Masjid Al-Haram dan di mana saja kamu berada, palingkanlah
mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjid Al-Haram itu adalah benar dari tuhannya;
dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan."
Kendati demikian, dengan adanya perubahan kiblat ini, Islam
tidak lantas 'meminggirkan' kedudukan Masjid Al-Aqsha. Al-Quran telah
menempatkan Masjid Al-Aqsha dalam kemuliaan. Terlebih saat peristiwa Isra Miraj
Nabi Muhammad SAW.seperti dalam firman alloh SWT dalam QS Al Isra’ ayat 1 yang
artinya:
"Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada
suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi
sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha
melihat."- (QS. Al-Isra: 1)
Saat perjalanan bertemu Sang Pencipta,bertemu dengan alloh SWT
secara langsung, Nabi Muhammad SAW tidak hanya ditemani malaikat Jibril.
Rasullulah diceritakan mengendarai Buraaq, yakni hewan putih panjang, berbadan
besar melebihi keledai dan bersayap.
Dikisahkan pula Buraaq, adalah sekali melangkah bisa menempuh
perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap mata untuk melewati tujuh langit
dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatannya.
Dalam hadis tersebut dikisahkan, di langit tingkat pertama,
Rasullulah SAW bertemu manusia sekaligus wali Allah SWT pertama di muka bumi,
Nabi Adam AS.Saat bertemu Nabi Adam, Rasullulah sempat bertegur sapa sebelum
akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanan. Nabi Adam membalas dengan
membekali Rasulullah lewat doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan
yang dihadapi.
Kemudian di langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi Isa dan
Nabi Yahya. Seperti halnya di langit pertama, Rasullulah disapa dengan ramah
oleh kedua nabi pendahulunya itu.Sewaktu akan meninggalkan langit kedua, Nabi
Isa dan Yahya juga mendoakan kebaikan kepada Rasullulah.
Kemudian Nabi Muhammad
bersama Malaikat Jibril terbang lagi menuju langit ketiga.Lalu di langit
ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf, manusia tertampan yang pernah
diciptakan oleh Allah SWT di muka bumi.dan Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan
sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Nabi Muhammad SAW.
Kemudian di akhir pertemuannya, Nabi Yusuf memberikan doa
kebaikan kepada nabi terakhir itu. Setelah berpisah dengan Nabi Yusuf di langit
ketiga, Rasulullah melanjutkan perjalanan dan sampai di langit keempat. Pada
tingkatan ini, Rasullulah bertemu Nabi Idris.
Nabi Idris merupakan manusia pertama yang mengenal tulisan dan
nabi yang berdakwah kepada Bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada
Allah SWT. Seperti pertemuan dengan nabi-nabi sebelumnya, Nabi Idris memberikan
doa kepada Nabi Muhammad supaya diberi kebaikan pada setiap urusan yang
dilakukannya.
Selanjutnya di langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu Nabi
Harun, yaitu nabi yang mendampingi Nabi Musa berdakwah mengajak Raja Firaun,
orang yang menyebut dirinya Tuhan, dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada
Allah SWT.
Harun dikenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara
dan meyakinkan orang. Di langit kelima, Nabi Harun mendoakan Nabi Muhammad
senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.
Pada langit keenam, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu
Nabi Musa, yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil
dari perbudakan dan menuntun mereka menuju kebenaran Illahi.
Selama bertemu dengan Muhammad, Nabi Musa menyambut layaknya
kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Dan Sebelum Nabi Muhammad pamit
meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.Perjalanan
terakhir, Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh bertemu dengan sahabat Allah SWT,
adalah bapaknya para nabi, yakni nabi Ibrahim AS. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim
sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Mamuur, yaitu suatu tempat yang
disediakan Allah SWT kepada para malaikatnya. Yang Setiap harinya, tidak kurang
dari 70 ribu malaikat masuk keluar masuk di tempat tersebut.
Kemudian, Nabi Ibrahim mengajak Muhammad pergi ke Sidratul
Muntaha sebelum bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah langsung dari
alloh SWT yaitu shalat wajib 5 waktu. Sidratul Muntaha merupakan sebuah pohon
yang menandai akhir dari batas langit ke tujuh.Masih dalam hadtis yang sama,
Nabi Muhammad SAW menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu
berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besar.Namun,
ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah SWT datang. Bahkan Nabi
Muhammad SAW sendiri tidak bisa berkata-kata menggambarkan keindahan pohon
Sidratul Muntaha.
Pada kepecayaan agama lain, Sidratul Muntaha juga diartikan
sebagai pohon kehidupan. Di Sidratul Muntaha inilah Nabi Muhammad berdialog dan
bertemu dengan Allah SWT, untuk menerima perintah wajib shalat lima waktu dalam
sehari.
Di hadapan Allah SWT, Rasulullah mendapat perintah shalat dengan
mewajibkan salat 50 waktu kepadanya dan umat-Nya. Setelah menerima perintah
tersebut, Rasulullah kembali ke bawah dan bertemu dengan Nabi Musa.Nabi Musa
menyarankan kepada Nabi Muhammad untuk meminta keringanan kepada Allah SWT.
Setelah tiga kali menghadap Allah SWT, Nabi Muhammad akhirnya diberi keringanan
oleh Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu saja.
begitulah Kisah lengkap nan sederhana dari peristiwa besar nan agung dari sejarah Isra' mikraj yang di alami oleh Rosulullah SAW yang sudah melakukan perjalanan dari mekah menuju yerusalem palestina dan melakukan perjalanan dari bumi menuju ke langit ketujuh atau sidratul muntaha (Isra Miraj).

0 Comments