Jamaah yang di rahmati alloh swt.
Dzulqa'dah adalah bulan ke sebelas dalam Tahun Hijriyah dan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Bulan ini memiliki beberapa keutamaan yakni:
Pertama, Dzulqa’dah adalah asalnya dari empat bulan yang dimuliakan (al-Asyhur al-Hurum). Empat bulan haram atau empat bulan yang dimuliakan itu adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Disebut Dzulqa’dah disebabkan orang-orang Arab pada masa lalu tidak melakukan perang (qu’uud ‘anil qitaal) di dalamnya. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat at Taubah ayat 36:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
Artinya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, sebagaimana dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan yang diagungkan (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab)” (QS at-Taubah: 36).
Jamaah yang di rahmati alloh swt.
Keutamaan yang Kedua adalah, Dzulqa’dah adalah satu di antara tiga bulan haji, yaitu Syawal, Dzulqa’dah dan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Tidak sah ihram untuk haji pada selain waktu tersebut. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
اَلْحَجُّ اَشْهُرٌ مَّعْلُوْمٰتٌ
Artinya: “Musim haji itu pada bulan-bulan yang telah dimaklumi (ditentukan)” (QS al-Baqarah: 197).
Keutamaan yang Ketiga,adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan umrah kecuali pada bulan Dzulqa’dah. Sahabat Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu meriwayatkan:
اعْتَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرْبَعَ عُمَرٍ، كُلَّهُنَّ فِي ذِي القَعْدَةِ، إِلَّا الَّتِي كَانَتْ مَعَ حَجَّتِهِ، عُمْرَةً مِنَ الحُدَيْبِيَةِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ العَامِ المُقْبِلِ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مِنَ الجِعْرَانَةِ، حَيْثُ قَسَمَ غَنَائِمَ حُنَيْنٍ فِي ذِي القَعْدَةِ، وَعُمْرَةً مَعَ حَجَّتِهِ
Artinya: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berumrah sebanyak empat kali, semuanya pada bulan Dzulqa'dah kecuali umrah yang dilaksanakan bersama haji beliau, yaitu satu umrah dari Hudaibiyah, satu umrah pada tahun berikutnya, satu umrah dari Ji'ranah ketika membagikan rampasan perang Hunain dan satu lagi umrah bersama haji” (HR al-Bukhari).
Jamaah yang di Rahmati alloh swt,.
keutamaan yang Keempat atau yang terakhir yaitu, Bulan Dzulqa’dah adalah 30 malam yang disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya,yaitu dalam surat Al A'Raf ayat 142 yang berbunyi :
وَوَاعَدْنَا مُوسَى ثَلَاثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَاهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَاتُ رَبِّهِ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، وَقَالَ مُوسَى لِأَخِيهِ هَارُونَ اخْلُفْنِي فِي قَوْمِي وَأَصْلِحْ وَلَا تَتَّبِعْ سَبِيلَ الْمُفْسِدِينَ
Artinya: “Dan Kami telah berjanji kepada Musa untuk memberikan kepadanya kitab Taurat setelah tiga puluh malam (bulan Dzulqa'dah), dan Kami menyempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh malam lagi (sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya menjadi empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, yaitu Harun, “Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah dirimu dan kaummu, dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang melakukan kerusakan” (QS al-A’raf: 142).
Di Bulan ini juga terdapat Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada bulan Dzulqa’dah dalam sejarah perkembangan islam, di antaranya adalah:
Pada Dzulqa’dah tahun kelima Hijriah, terjadi perang Bani Quraizhah dan Pada hari kamis, 6 Dzulqa’dah tahun kesepuluh hijriah, Rasulullah berangkat dari Madinah menuju Mekah untuk melaksanakan haji wada’ serta Pada Dzulqa’dah tahun ketiga hijriah, terjadi perang Badr Sughra.
Jamaah yang di rahmati alloh swt
Itulah beberapa keutamaan keutamaan di bulan Dzulqa'dah serta peristiwa peristiwa penting yang terjadi di dalamnya dalam perkembangan islam,semoga kita semua bisa mengambil hikmah di balik catatan sejarah ini dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang nilai nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya serta dapat menambah dan memperkuat rasa iman dan taqwa kita kepada alloh swt...
Barakalloh li walakum fil Qur'anil adzim....dst....
Prof.Dr.Haedar Nashir

0 Comments