Prof.Dr.Abdul Somad Lc.Ma
Assalamualaikum wr.wb
Bulan Dzulhijjah disebut sebagai salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, salah satunya dengan adanya kewajiban haji bagi yang mampu menunaikannya. Bagi yang tidak mampu disarankan untuk memperbanyak amalan seperti BerDOA,sedekah, shalat dan puasa. Puasa Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada saat bulan Dzulhijjah.Bulan Dzulhijjah merupakan Bulan Keduabelas(12) dalam penanggalan Hijriah dan merupakan Bulan penutup Dalam Tahun Hijriah.
Dalil yang menunjukkan keutamaan 10 hari pertama Dzulhijah adalah firman Allah Ta'ala,
“Dan demi malam yang sepuluh.” (QS. Al Fajr: 2).
Di sini Allah SWT menggunakan kalimat sumpah. Ini menunjukkan keutamaan sesuatu yang disebutkan dalam sumpah.Makna ayat ini, ada empat tafsiran dari para ulama yaitu: sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah, sepuluh hari pertama bulan Ramadhan, sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan sepuluh hari pertama bulan Muharram.
Selain Itu Ada Sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah . Mereka bertanya : Ya Rasulullah, apakah jihad fi sabilillah juga?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun“.
Hadits lain juga menyebutkan dan memperkuat dalil di atas yaitu “Imam Ahmad, rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid serta BerDOA“.
Malam (lail) kadang juga digunakan untuk menyebut hari (yaum), sehingga ayat tersebut bisa dimaknakan sepuluh hari Dzulhijah. Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan bahwa tafsiran yang menyebut sepuluh hari Dzulhijah, itulah yang lebih tepat. Pendapat ini dipilih oleh mayoritas pakar tafsir dari para salaf dan selain mereka, juga pendapat Ibnu 'Abbas.
kesempatan beribadah tidak hanya diberikan kepada jama'ah haji saja, siapapun dapat memiliki kesempatan untuk beramal meskipun dalam bentuk yang berbeda-beda.
Para ulama melakukan puasa 9 hari mengacu pada hadits hadits tersebut diatas, yang dimulai saat awal memasuki bulan Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah karena saat 10 Dzulhijjah kita dilarang untuk bertepatan dengan hari raya Idul Adha.
Sedangkan puasa Arafah berdasarkan hadits yang diriwayatkan Abu Qatdah rahimatullah, Rasullullah menerjemahkan yang berarti:
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lampau" (HR Muslim).
Sementara puasa Tarwiyah memiliki keutamaan yaitu menghapuskan (dosa) dua tahun, sedangkan menurut para ulama hadits ini dikatakan dhaif (kurang kuat riwayatnya), namun ulama mengizinkan mengamalkan hadits yang dhaif dalam kerangka untuk memperoleh keutamaan dan hadits yang dimaksud tidak berkaitan dengan masalah aqidah dan hukum.
Dan Berikut Beberapa Jadwal Puasa pada bulan Dzulhijjah diantaranya adalah;
1. Puasa Dzulhijjah : 1 Dzulhijjah - 9 Dzulhijjah.
2. Puasa Tarwiyah : 8 Dzulhijjah
3. Puasa Arafah: 9 Dzulhijjah .
Itu adalah beberapa Keutamaan Bulan Dzulhijjah,yang bisa kita manfaatkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dan tentunya untuk menambah amal ibadah kita untuk memperkuat Keimanan kita kepada Alloh swt...
Wassalamualaikum wr.wb.

0 Comments